Haruskah aku tersenyum penuh bahagia karena menjadi sahabatmu,
atau menangis dalam perih derita, karena tak bisa lebih dari itu.
Di antara jemarimu, diciptakan ruang kosong, agar ada tempat untuk diisi oleh jemariku.
Jangan bilang kamu mencintaiku, kecuali dengan kesungguhan.
Karena bisa saja aku melakukan hal yang paling gila, dengan
mempercayainya.
Memikirkanmu, aku jadi malas tidur. Soalnya, hidupku kini jauh lebih indah dari impian manapun.
Aku selalu berusaha tak menangis karenamu, karena setiap butir
yang jatuh, hanya makin mengingatkan, betapa aku tak bisa melepaskanmu.
Kamu ga pernah bisa kuusir dari pikiranku. Ya udah, mungkin tempatmu emang di sana.
Ketika kamu menutup diri, aku tau bukan untuk membuatku pergi.
Kamu cuma ingin tahu, apakah aku cukup kuat untuk membukanya. (Yang ini sok PD kekna ya)
Aku sadar, mencintaimu sama saja menyerahkan padamu kekuatan
untuk menghancurkanku. Tapi aku percaya, kau tak akan menggunakannya
untuk itu.
Kamu tau, napa aku sedih tadi malam? Aku duduk di dekat
seseorang yang paling berarti buatku, namun aku sadar baginya aku
mungkin tak berarti apapun. (Yang ini, kalo dia punya rasa dikiiiit aja, pasti dibales deh).
Tak mungkin aku berhenti mencintaimu. Aku hanya bisa belajar hidup tanpamu.
Aku ingat kamu ketika seneng, karena aku selalu ingin berbagi
kebahagiaan denganmu. Ingat kamu ketika sedih, karena kamu orang yang
selalu mengerti perasaanku. Ingat kamu ketika ketawa ato nangis, karena
kamu selalu membuat tawaku semakin lebar, dan membuat air mataku
berhenti keluar.
Walau kau buat aku menangis, aku tetap mengkhawatirkan
keadaanmu. Walau kau semakin acuh, aku malah makin merindukanmu. Bahkan
jika kau sebenarnya telah beralih kepada yang lain, aku akan berusaha
berbahagia untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar